   

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perubahan social merupakan suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.Perubahan social memiliki kejadian dari yang sederhana misalnya lingkungan keluarga sampai pada kejadian yang paling lengkap mencakup tarikan kekuatan kelembagaan dalam masyarakat. Seorang fisikawan yang bernama fritjof  capra adalah salah satu yang telah mengantisipasi perubahan social, Perubahan social bukan lagi akibat pembangunan yang sedang gempar oleh seperangkat birokrasi pemerintah, tetapi merupakan suatu bentuk perubahan yang benar-benar menjadi keinginan organisme social dalm bentuknya yang wajar.
Perubahan social biasanya terjadi di seluruh dinia tetapi di awali di Negara-negara barat yang menganut paham kapitalisme seperti Amerika,Eropa dan Negara-negara barat lainya perubahan social ini biasanya mereka mengambil sebuah konsep dari para ilmuwan, seperti halnya rostow dalam bukunyaThe stage Economic Growt tentang teorinya yang membagi perubahan social menjadi lima pokok perkembangan yaitu masyarakat tradisional,masyarakat tinggal landas, masyarakat prakondisi tinggal landas, kemudian diikuti dengan pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya mencapai masyarakat modern yakni masyarakat konsumsi masa tinggi.
Perubahan social tidak hanya terjadi di Negara-negara maju tetapi juga Negara-negara berkembang seperti Indonesia juga mengalami perubahan sosial dengan mengadopsi atau berkaca pada Negara-negara barat atau kapitalisme. Perubahan social di Indonesia merupakan perubahan yang terjadi pada tarap masyarakatnya ataupun dalam segi kehidupan masyarakatya,Indonesia juga bercermin pada teori rostow yang membagi perubahan social menjadi lima tahap bagian seperti yang telah di bahas di atas, yaitu dari masyarakat tradisional kemudian di ikuti dengan masyarakat tinggal landas, prakondisi tinggal landas, pematangan pertumbuhan atau pertumbuhan ekonomi,dan yang terakhir masyarakat yang di cita-citakan yakni masyarakat modern,masyarakat konsumsi massa tinggi.
Dengan terjsdinya perubahan social membawa masyarakat pada era perubahan yang begitu pesat,dari masyaraakat yang begitu tradisionla,masyarakat yang sederhana menjadi masyarakat yang modern,masyarakat yang keren, Sesungguhnya perubahan social memiliki dampak positif dan negative yang bergejolak dalam masyarakat. Dampak positif perubahan social membawa masyarakat kearah yang lebih baik,mengikuti perkembangan zaman,dampak negatifnya masyarakat meniggalkan kebudayaan aslinya. Perubahan biasanya terjadi secara evolusi dan revolusi,secara lambat dan secara cepat,seperti halnya dengan indonesia terkadang terjadi perubahan social secara lambat  terjadi pada masyarakat pedalaman dan secara cepat terjadi pada masyarakat perkotaan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan perubahan sosial di Indonesia ?
2.      Bagaimana hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan?
3.      Apakah bentuk-bentuk perubahan sosial dan kebuayaan ?

1.3  Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan perubahan sosial di Indonesia beserta hubungan dengan kebudayaan dan bentuk-bentuk perubahan tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Perkembangan perubahan sosial di Indonesia
a.    Masyarakat tradisional
Masyarakat Tradisional adalah masyarakat awal dari kehidupan manusia di mana masyarakat masih bersipat primitif,pola prilaku manusia masih di dasarkan atas warisan dari nenek moyang,mereka masih memegang teguh warisan dari nenek moyang dan masih percaya terhadap animisme,dinamisme,dan masih menggunakan alat-alat tradisional,alat-alat sederhana.Pola pemerintahan di dasarkan pada system turun temurun dan orang-orang yang memiliki harta lebih banyak itulah yang di jadikan pemerintah,serta siapa yang kuat memegang charisma tinggi itu yang di jadikan pemimpin.Dan daerah tempat tinggalnya masih bersipat alami.

b.    Masyarakat prasyarat tinggal landas
Masyarakat Prasyarat tahap tinggal landas dimana masyarakat lagi mempersiapkan dirinya untuk mencapai sebuah pertumbuhan atas kekuatan diri sendiri, dan tahap ini adalah tahap untuk lepas dari masyarakat tradisional yang masih kehidupan masyarakat masih sederhana, dan masih percaya pada hal-hal ghoib. Masyarakat ini juga lagi-lagi belajar memanfaatkan  ilmu pengetahuan untuk menciptakan inovasi baru,dan bentuk pola kehidupannya sudah berubah masyarakat sudah memulai mengguanakan alat-alat baru yang mereka temukan, bentuk pemerintahanya  juga bersifat nasionalisme masyarakat tidak lagi tergantung pada pemimpin yang bersipat otoriter tetapi pada tahap ini masyarakat harus patuh pada pempin yang bersipat nasionalisme.

c.    Masyarakat tinggal landas
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi.Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan¬perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian tingkat pendapatan per kapita semakin besar.

d.   Masyarakat kedewasaan atau masyarakat modern
Pada tahap ini masyarakat sudah menikmati teknologi,sudah mampu membuat teknologi semua kehidupan masyarakat di bantu dengan tenaga mesin,semua kerja masyarakat mudah karna ada mesin,alat-alatnya lagi tidak tradisional serta pola kehidupanya sudah westernesasi,sudah modern dalam artian sudah gaul,bahkan pada masyarakat perkotaan hidup mereka individual.Semua kepercayaan terhadap animism,dinamisme sudah tersingkirkan oleh modernisasi masyarakat lagi tidak berpikir non rasional pada tahap ini masyarakat lebih mengandalkan logika,pola interaksinya juga sudah berubah sedangkan dalam bentuk pemerintahan mereka memilih secara demokrasi,mengeluarkan hak suara.Dan pada saat ini masyarakat di perbudak oleh teknologi,masyarakat menjadi manja,karna masyarakat sudah di perbudak tenaga mesin.

e.    Masyarakat konsumsi tinggi
Tahap konsumsi tinggi ini merupakan tahap terakhir.Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.Pada tahap ini ada 3 macam tujuan masyarakat (negara) yaitu:(a)Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.(b)Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif.(c)Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.

2.2  Hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan kebuayaan
Masyarakat adalah system hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi, dan bukan hubungan antar sel-sel. Kebuayaan mencangkup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan karena warisan yang berdasarkan keturunan. Apabila di ambil definisi kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat, dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, perubahan-perubahan kebudayaan merupakan setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut.
Dengan demikian walaupun secara teoritis dan analitis pemisahan antara pengertian-pengertian tersebut dapat dirumuskan, di dalam kehidupan nyata, garis pemisah tersebut sukar dapat di pertahankan. Hal yang jelas adalah perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu keduanya bersangkut-paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu maasyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2.3  Bentuk perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
Ø  Perubahan lambat dan perubahan cepat
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat.Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.
Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.


Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

Ø  Perubahan kecil dan perubahan besar
Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerjasistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industry dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagimasyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut.Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

Ø  Perubahan yang di rencanakan dan perubahan yang tidak di rencanakan
Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawahpengendalian dan pengawasan agent of change.Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki.Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).

Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat.Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.  Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di SinjaiKalimantan Barat.Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

2.4  Sebab-sebab perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena ada sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
·         Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern):
1)      Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Jumlah penduduk mempengaruhi matapencaharian penduduk sebagai penduduk agraris.
2)      Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). Contohnya, penemuan alat pengolah tanah dari penemuan bajak kayu sampai traktor canggih.
3)      Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Dari penemuan-penemuan tersebut munculah konflik di antara masyarakat seperti pertimbangan petani dalam menggunakan traktor karena selain berdampak positif dan berdampak negatif.

·         Perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern)
1)      Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. Seperti peneysuaian dalam menggunakan bajak hewan untuk lahan basah menggunakan sapi atau kerbau sebagai penggeraknya sedangkan di lahan kering menggunakan kuda.

2)      Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebutdemonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Diantaranya pada pengolahan tanah menggunakan traktor canggih karena pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

2.5  Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya
1.      Faktor-faktor pendorong perubahan
a.       Adanya kontak dengan kebudayaan lain
b.      Sistem pendidikan formal yang maju
c.        Sikap menghargai hasil karya orang lain
d.      Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang
e.       Sistem terbuka masyarakat (Open Stratication)
f.       Heterogenitas penduduk
g.      Orientasi ke masa depan
h.      Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
i.        Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar

2.      Faktor-faktor penghambat perubahan
a.       Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b.      Terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan
c.       Sikap masyarakat yang masih sangat tradisional
d.      Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
e.       Adanya sikap tertutup dan prasangka terhadap hal baru (Asing)
f.       Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
g.      Adat atau kebiasaan yang telah mengakar

2.6  Sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
1.      Inovatif
Adanya perkembangan teknologi dan penemuan-penemuan baru mendorong orang untuk teruz berinovasi dalam menemukan tehnologi baru yang lebih bermanfaat dan untuk menyempurnakan penemuan yang sebelumnya.
2.      Lebih praktis (efisien)
Perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat mengakibatkan perilaku masyarakat menjadi lebih praktis dan efisien.

2.7  Modernisasi
§  Pengertian modernisasi
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencangkup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara-negara barat yang stabil. Karakteristik umum modernisasi adalah yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis di gambarkan dengan istilah gerak sosisal (social mobility). Artinya, suatu proses unsur-unsur sosial ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang kea rah pola-pola baru melalui sosialisasi dan pola-pola prilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek kehidupan modern seperti mekanisasi, masa media yang teratur, urbanisasi, meningkatkan pendapatan perkapita,dsb.
Aspek-aspek struktur organisasi sosial di artikan sebagai unsur-unsur dan norma-norma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan struktural dapat mencangkup lembaga-lembaga, norma-norma kemasayarakatan, lapisan sosial hubugan-hubungan dst. Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial.
§  Bidang-bidang modernisasi
o   Disorganisasi, Transformasi, dan Proses Dalam Modernisasi
Disorganisasi adalah proses berpudarnya atau melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena adanya perubahan. Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah-masalah sosial.Masalah sosial dapat dirumuskan sebagai penyimpangan (deviation) terhadap norma-norma kemasyarakatan yang merupakan persoalan bagi masyarakat pada umumnya.
Misalnya persoalan-persoalan yang berhubungan erat dengan community organization, pembagian kerja, aktivitas untuk mengisi waktu-waktu senggang, dan selanjutnya. Semua itu mungkin menimbulkan disorganisasi dalam masyarakat yang acapkali menyebabkan orang-perorangan menarik diri dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dengan cara langsung maupun tidak langsung.
Di samping itu, dapat di jumpai perlawanan terhadap transformasi sebagai akibat adanya modernisasi. Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran tradisi, sikap yang tidak toleran terhadap penyimpangan-penyimpangan, pendidikan, dan perkembangan ilmiah yang tertinggal, merupakan beberapa faktor yang menghambat proses modernisasi. Justru pendidikan dan perkembangan ilmiah untuk mengimbangi perkembangan teknologi dalam modernisasi. Modernisasi yang terlampau cepat juga tidak di kehendaki karena masyarakat tidak akan sempat mengadakan reorganisasi.
o   Beberapa syarat modernisasi
Syarat-syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
1.      Cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking).
2.      System administrasi Negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3.      Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
4.      Penciptaan iklim yang (favorable) dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5.      Tingkat organisasi yang tinggi.
6.      Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.
Apabila tidak di lakukan, perencanaan akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingan-kepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi kepentingan suatu golongan kecil dalam masyarakat.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di masyarakat akibat adanya faktor yang menyebabkan perubahan itu baik secara internal maupun eksternal. untuk saat ini faktor terbesar dalam perubahan sosial adalah era globalisasi yang penuhdengan gadget canggih. sehingga membuat perubahan secara perlahan dalam masyarakat. perubahan sosial ini tentu saja lama kelamaan akan menggeser kebudayaan alias akan terjadi perubahan budaya juga. jadi intinya perubahan sosial linear dengan perubahan budaya
perubahan sosial adalahperubahan lembaga sosial dalam masyarakat yang memengaruhi sistem soial nilai sikap kelompok atau individu. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

3.2  Saran
Dalam makalah ini ada beberapa saran sebagai berikut:
1.      Mahasiswa memahami dan mengetahui perkembangan perubahan social di indonesia.
2.      Mahasiswa mampu menganalisis perubahan social dengan berbagai macam masalah di masyarakat.
3.      Sebagai bahan dasar untuk memahami perkembangan perubahan social dan budaya di indonesia.
                                                  
  
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial. (Diunduh,13 mei 2014)
soekanto,soerjono.sosiologi pengantar/soerjono soekanto.ed.1-44. Jakarta: Rajawali pers,2012.




Related Post :