BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan dirasakan oleh hampir
semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar,
mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat
melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu
dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek
kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem
kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan,
kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan
ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.
Dan di tengah Maraknya arus
Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu membuat
Dampak Positif dan Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia. Terutama
dalam Bidang Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai Budaya kita
oleh pengaruh budaya Asing yang masuk ke Negara kita.
Oleh karena itu, untuk
meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu
bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu
melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu
tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui
dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi,
disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan
nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap
pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian
menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.
Dan perubahan dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu diantara
kelompoknya disebut perubahan sosial. Menurut Selo Sumardjan, perubahan sosial
adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan mencakup di dalamnya
nilai-nilai dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok yang ada dalam
masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
maksud atau pengertian dari perubahan kebudayaan?
2. Apa saja unsur-unsur sosial dalam masyarakat yang
mengalami perubahan?
3. Perubahan budaya dan arus globalisasi mengakibatkan beberapa budaya
tersingkirkan
4.
Apa saja faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan?
5.
Apa
saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan?
6. Apa
perbedaan dari kebudayaa timur dengan kebudayaan barat?
7. Apa
penyebab perubahan kebudayaan timur ke kebudayaan barat?
8. Peran mahasiswa dalam kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah suatu
keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan. Misalnya masuknya mekanisme pertanian
mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti
teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik
penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan
pekerjaan.
2.2 Unsur-unsur sosial dalam masyarakat yang
mengalami perubahan
a.
nilai-nilai sosial,
b.
norma-norma sosial,
c.
pola-pola perilaku,
d.
organisasi,
e.
susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatan,
f.
lapisan-lapisan dalam masyarakat
g.
kekuasaan dan wewenang,
h.
interaksi sosial, dan
i.
hubungan sosial.
Perubahan dalam sistem ide yang
dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat bersangkutan
disebut perubahan kebudayaan. Perubahan budaya meliputi perubahan dalam bidang
seni, filsafat, dan kebiasaan hidup.
ü Tujuh unsur
kebudayaan dalam masyarakat yang dikenal sebagai tujuh unsur yang universal,
yaitu:
a.
bahasa,
b.
sistem pengetahuan,
c.
organisasi sosial,
d.
sistem peralatan hidup dan
teknologi,
e.
sistem ekonomi dan mata pencaharian,
f.
sistem religi, dan
g.
kesenian.
Unsur-unsur tersebut
bersifat universal, artinya bahwa setiap kelompok masyarakat di manapun berada,
yang masih primitif maupun yang sudah modern, pasti memiliki tujuh unsur
tersebut. Sebagai contoh, pada kelompok masyarakat manusia purba, mereka pasti
memiliki bahasa, meskipun bahasa isyarat, juga pasti terdapat sistem
pengetahuan sesederhana apapun pengetahuan tersebut. Demikian juga mereka pasti
memiliki organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
mata pencaharian, sistem religi, serta kesenian, meskipun semuanya serba
terbatas sesuai dengan kondisi masyarakatnya.
2.3 Perubahan budaya dan arus globalisasi
mengakibatkan beberapa budaya tersingkirkan
Perubahan budaya yang terjadi di
dalam masyarakat tradisional hingga para mahasiswa, yakni perubahan dari
masyarakat tertutup ataupun para mahasiswa yang tadinya dari daerah primitive
menjadi masyarakat dan mahasiswa yang lebih terbuka.
Dari nilai-nilai yang bersifat
homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak
dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia
secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa
cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga
melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan
massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian
terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang
bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll
melalui stasiun televisi di tanah air.
Di saat yang lain dengan teknologi
informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak
alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola
masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia
yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan
masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian
etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan
perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang
hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan
globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian
yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai
tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua
kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi
komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga
alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya
masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional
yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
2.4 Faktor-faktor
yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan
a.
Mendorong
perubahan kebudayaan
·
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
·
Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
·
Adanya
faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
·
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
·
Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi
tu yang kolot.
2.5 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan
1. Faktor intern
·
Perubahan
Demografis
Perubahan
demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang
perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
·
Konflik
social
Konflik social
dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o:
konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat
dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
·
Bencana
alam
Bencana alam
yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir,
longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun
akulturasi.
·
Perubahan
lingkungan alam
Perubahan
lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang
membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga
membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan
setempat.
2.
Faktor
ekstern
·
Perdagangan
Indonesia
terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan
Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang
besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang
ada.
·
Penyebaran
agama
Masuknya
unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses
penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan
kolonialisme.
·
Peperangan
Kedatangan
bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa
asing ke Indonesia.
2.6 Perbedaan
Kebudayaan Bangsa Barat dan Timur
Budaya Bangsa Asing
|
Budaya Bangsa Barat
|
Mempunyai manner
|
Sejarahnya
dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang eropa
|
Terkenal dengan
hospitaly/ keramahtamahannya
|
Konsep bangsa barat
terkait dengan definisi klasik
|
Menjunjung tinggi
nilai/norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat
|
Rangkaian tradisi dan
pengetahuannya telah dikumpulkan
|
2.7 Penyebab Perubahan dari Budaya Bangsa Timur Ke Barat
v perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
v perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
v Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih
cepat.
v Adanya difusi kebudayaan
v Berbagi informasi melalui media cetak dan elektronik.
2.8 Peran
mahasiswa dalam kebudayaan
Mahasiswa memiliki kedudukan dan
peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh
asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai
intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus
bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa
Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara
lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran kita dalam pelestarian seni dan
budaya daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu
intrakurikuler dan ekstrakulikuler.
a. Jalur
Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa
dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa
terhadap seni dan budaya daerah.Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni
dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni
dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran
dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Beberapa mata kuliah
yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni
dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan
Kebudayaan Indonesia, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir.
Melalui mata kuliah-mata kuliah itu,
mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi,
mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan
semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat
yang juga telah melakukan pelestarian.
b. Jalur
Ekstrakurikuler
Pembentukan dan pemanfaatan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk
mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong
pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana
yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah
mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi.
Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian
daerah yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran
merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah. Contohnya
dengan mengadakan forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni
Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk
pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1. Perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
2. Dalam
perubahan kebudayaan terdapat faktor pendorong dan oenghambat kebudayaan.
3. Selain
itu juga ada faktor yang menyebabkan terjadinya [erubahan kebudayaan
3.2
Saran
1.
Hendaknya kita sebagai
mahasiswa harus lebih memeperhatikan budaya dalam negeri sendiri.
2.
Kita boleh saja
mengikuti zaman, tetapi jangan sampai kita meninggalkan, melupakan identitas
negeri kita.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Adiriyadi,2012,
(http://blogsiinengce.wordpress.com/2012/04/05/tugas-softskill-bulan-april-perubahan-kebudayaan-dari-bangsa-timur-ke-bangsa-barat/#respond)
(diakses pada tanggal 26 Mei 2014)
2. Isbdti,2009.
(http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karena-pengaruh-dari-luar/)
(diakses pada tanggal 26 Mei 2014)